Candi Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional, didirikan oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau sekitar 1.200 tahun yang lalu.
Candi Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur adalah Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur, terdapat Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan, dan lainnya. Candi-candi di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.
Candi Borobudur adalah candi Buddha
terbesar pada abad ke-9. Menurut Prasasti Kayumwungan, terungkap bahwa
Candi Borobudur selesai dibangun pada 26 Mei 824, atau hampir 100 tahun
sejak mulai awal dibangun. Konon nama Borobudur berarti sebuah gunung
yang berteras - teras atau biasa juga disebut dengan budhara. Namun ada
juga yang mengatakan bahwa Borobudur berarti biara yang terletak di
tempat yang tinggi.
Beberapa ahli mengungkapkan bahwa posisi
Candi Borobudur berada pada ketinggian 235 meter diatas permukaan laut.
Ini berdasarkan studi dari para ahli Geologi yang mampu membuktikan
bahwa Candi Borobudur pada saat itu adalah sebuah kawasan danau yang
besar sehingga sebagian besar desa-desa yang berada di sekitar Candi
Borobudur berada pada ketinggian yang sama, termasuk Candi Pawon dan
Candi Mendut.
Berdasarkan Prasasti tanggal 842 AD,
seorang sejarawan Casparis menyatakan bahwa Borobudur merupakan salah
satu tempat untuk berdoa. Dimana dalam prasasi tersebut mengandung kata
"Kawulan i Bhumi Sambhara" yang berarti asal kesucian dan Bhumi Sambara
merupakan nama sebuah sudut di Candi Borobudur tersebut. Setiap lantai
pada Candi Borobudur ini mengandung tema yang berbeda - beda karena pada
setiap tingkat tersebut melambangkan tahapan kehidupan manusia. Hal ini
sesuai dengan ajaran Buddha Mahayana bahwa setiap orang yang ingin
mencapai tingkat kesempurnaan sebagai Buddha harus melalui setiap
tingkatan kehidupan. Pada setiap lantai di Candi Borobudur terdapat
relief - relief yang bila dibaca dengan runtut akan membawa kita
memutari Candi Borobudur searah dengan jarum jam.
sumber: carapedia & republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar